Langsung ke konten utama

Penerapan Sifat Koligatif Larutan

Hallo teman-teman, salam kimia

Teman-teman udah pernah denger tentang sifat kolegatif larutan belum? Ternyata sifat koligatif larutan itu sangat dekat loh dengan kehidupan sehari-hari kita. Saya Lifajrin Rahmadani nah kali ini saya akan memberikan penjelasan tentang Penerapan Sifat Koligatif Larutan dalam Kehidupan Sehari-hari.

Sifat koligatif larutan itu sifat larutan yang tidak bergantung pada jumlah jenis zat terlarut tetapi bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan, dan sifat koligatif merupakan sifat yang hanya memandang “kuantitas”, bukan “kualitas”.

Nahh, saya punya trik agar mudah dipahami ada kata kunci "Sifat Koligatif Larutan itu Mempunyai Jumlah Partikel yang Sama".

Dalam sifat koligatif larutan ada 4, yaitu :

1) Penurunan Tekanan Uap

Tekanan uap tidak berpengaruh terhadap zat terlarut melainkan konsentrasi zatnya saja. 

 •> Penerapannya :

1. Tingginya Kadar Garam di Laut Mati


Laut mati adalah contoh dari penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi.


Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. 

2. Kolam Apung


Kolam apung the Jungle Water Park yang berada di kawasan Bogor, dimana Air yang berada di kolam apung ini memiliki kadar garam yang sangat tinggi, bahkan bisa 10 kali lipat tingginya dibandingkan dengan kadar garam rata-rata dilautan. Air atau pelarut yang ada dikolam apung ini sulit menguap karena tekanan uap pelarut menurun disebabkan karena konsentrasi kadar garam yang sangat tinggi. Semakin banyak  jumlah zat terlarut, maka pelarut semakin sukar menguap. Dengan kata lain, adanya zat terlarut menyebabkan penurunan tekanan uap cairan. Karena memiliki konsentrasi zat terlarut sangat tinggi, maka pada saat kita berenang di sini akan mengapung atau tidak tenggelam.


2) Kenaikan Titik Didih

Kenaikan titik didih yaitu suatu zat cair akan mendidih jika tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer atau tekanan uapnya mencapai 1 atm dan diperlukan suhu yang lebih tinggi lagi melebihi 100°C.

•> Penerapannya :

1. Penggunaan Panci Presto 


     Panci Presto biasanya digunakan untuk memasak daging dengan tujuan mendapatkan daging yang empuk ataupun daging dengan tulang lunak dalam waktu yang relatif singkat. Hal itu dapat terjadi karena pada Panci Presto digunakan prinsip dasar Kenaikan Titik Didih yakni air akan mendidih pada suhu 100°C pada tekanan 1 atmosfer. Karena panci presto terbuat dari bahan stainless yang tebal dan kuat serta mempunyai tutup yang rapat, maka uap air yang yang dihasilkan saat proses pendidihan tidak mungkin keluar dan hanya terkumpul dalam panci presto. Air yang terkumpul inilah yang membuat tekanan air dalam panci presto naik, yang menyebabkan temperatur didihnya juga naik menjadi >100°C

2. Air mendidih 


Pastinya temen-temen pernah masak air didapur kan? Pasti udah biasa dong hehe. Kadang untuk masak, untuk buat teh hangat, kopi, atau pun susu hangat. Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer. Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel-partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel-partikel pelarut. Oleh karena itu, penguapan partikel-partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih. Contohnya air mendidih pada 100°C.

3. Pengawetan Makanan


Nah pengawetan pada makanan ini biasanya digunakan garam dan gula dapur untuk menghindari adnya bakteri atau mikroba dan jamur yang tumbuh pada makanan tersebut, contohnya adalah ikan asin, manisan manga dan lainnya


3) Penurunan Titik Beku

    Penurunan titik beku yaitu selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutannya.

•> Penerapannya :

1. Penggunaan Garam Dapur dalam Pembuatan Es Putar


Pastinya kita pernah dong melihat penjual es serut, atau es putar, nah pembuatan es ini dibuat dengan cara mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sementara suhu campuran turun. Selanjutnya, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus menerus diaduk sehingga campuran membeku. Pembuatan campuran pendingin ini merupakan salah satu contoh dari penurunan titik beku. Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0 °C.

2. Penggunaan Garam Dapur untuk Mencairkan Salju


Untuk daerah beriklim dingin seperti negara-negara Eropa, jika seandainya hujan salju turun maka seluruh jalan raya banyak ditutupi oleh hamparan salju, dan tentu saja membuat para pengguna jalan merasa terganggu sangat sulit untuk menggerakkan kendarannya karna jalan tertutuli salju. Untuk membersihkannya kita dapat menaburi garam seperti NaCl dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Dengan penyebaran ini, salju dapat mencair pada suhu di bawah titik leleh murni. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair.

3. Penambahan Antibeku pada Minyak Kelapa


Jika kita membuat minyak kelapa tradisional, minyak yang dihasilkan akan cepat membeku. Pada pagi hari minyak kelapa akan membeku karena memiliki titik beku yang tinggi. Untuk mengatasi kelapa ditambahkan garam-garaman atau vitamin E agar terjadi penurunan titik beku, sehingga minyak kelapa tidak mudah membeku pada suhu rendah.

4) Tekanan Osmosis

     Tekanan Osmotik adalah tekanan yang diberikan pada larutan untuk mengembalikan volume larutan ke keadaan semula 

     Pada peristiwa osmosis, air bergerak melalui membran semipermeabel dari larutan yang lebih encer ke dalam larutan yang lebih pekat.

•> Penerapannya :

1. Pemisahan Zat Beracun dalam Air Limbah

Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya.

2. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman


Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.

3. Proses yang Terjadi Di Dalam Mesin Cuci Darah


Nah biasanya para penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah.

Komentar